Pemeliharaan tanaman semangka non biji meliputi :
Penyiraman dilakukan secara rutin, sebaiknya 3 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi lahan.
Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma di sekitar tanaman atau yang tumbuh di bedengan. Adanya gulma atau rumput-rumput dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman semangka non biji. Juga dapat menimbulkan persaingan terhadap unsur hara dan air dalam tanah.
Pemupukan susulan diberikan setelah 10 hari setelah semai menggunakan pupuk NPK dengan dosis sekitar 5 g/300 ml air untuk satu tanaman. Pemberian pupuk dengan cara dikocor. Pemberian pupuk selanjutnya tiap 5 hari sekali dengan penambahan dosis secara berkala.
Perempelan ranting yaitu membuang tunas dan ranting, dimana tunas dan ranting yang dipelihara adalah tunas dan ranting yang tumbuh pada daun pertama dan kedua, selain itu tunas dan ranting dibuang. Ranting-ranting yang dipelihara diatur pada pinggir bedengan agar rapi dan memudahkan dalam pemeliharaan.
PENYERBUKAN PADA MENANAM SEMANGKA NON BIJI
Cara menanam semangka non biji perlu perhatian khusus juga untuk penyerbukan bunganya. Karena serbuk sari semangka non biji mandul ( tidak dapat membuahi ) maka perlu ditanam juga semangka berbiji. Penanaman semangka berbiji adalah untuk memerlukan bunga jantannya ( serbuk sari ) untuk membuahi bakal buah tanaman semangka non biji. Tanaman semangka berbiji yang dibutuhkan sebanyak 10 % dari total keseluruhan tanaman semangka non biji. Penyerbukan tersebut dilakukan secara manual.
Penyerbukan dilakukan saat tanaman berumur 25 hst. Caranya dengan mengambil serbuk sari dari tanaman semangka berbiji, dioleskan merata pada bakal buah atau putik semangka non biji. Langkah penyerbukan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari, maksimal jam 9 pagi. Sebelumnya serbuk sari diambil pada sore hari sebelumnya dan yang diambil adalah serbuk sari yang diperkirakan besoknya akan mekar. Proses penyerbukan dilakukan sampai tanaman berumur 35 hst.
Penyerbukan dilakukan pada semua bakal buah ( putik ) yang ada pada setiap ranting sekunder atau batang utama, yaitu pada daun ke-14 dan seterusnya. Selanjutnya seleksi buah pada buah yang dipastikan sudah jadi, ukuran buah kira-kira sebesar buah duku. Buah yang sudah jadi yang kurang bagus dibuang saja. Sisakan satu buah pada setiap ranting sekunder dan batang utama jika ada, tetapi bila tanaman kurus atau kurang subur maka sisakan satu buah saja.
Post a Comment
Terima kasih sudah berkenan mampir....